Aku kenalan sama olah raga renang waktu kelas 2 SD di Klungkung, Bali saat pelajaran olah raga. Awalnya aku takut sama air (disuruh mandi aja susah banget), tapi aku ngeliat kolam renang itu kayak ‘bathtub’ yang gede banget jadinya tertarik sama olah raga ini. Ditambah lagi waktu itu ada teman sebangku di sekolah yang udah bisa berenang gaya bebas di kolam yang dalam dan cara dia masuk ke kolam pake salto segala lagi. Kagum banget aku ngeliatnya karena di kolam yang cetek aja rasanya aku bisa tenggelam. Sebagai anak - anak ada pertanyaan di dalam hati. "Kok dia bisa sedangkan aku enggak?" Saat itulah aku bilang ke mama bahwa aku pingin banget belajar renang.
Mungkin sebagai seorang Mama yang sangat mengenal anaknya ini, dia bisa melihat bahwa aku punya keinginan yang kuat untuk bisa berenang, Jadi hanya butuh waktu 1 minggu untuk Mama mencarikan tempat les berenang dan 6 bulan setelahnya langsung ikut pertandingan renang antar sekolah dasar di Kabupaten Klungkung.
Kalau membaca kalimat di atas sepertinya sederhana ya? Latihan renang yang berujung ke partisipasi di dalam sebuah kompetisi renang. Nah tapi aku pingin cerita juga mengenai pengorbanan Mama. Mama memberikan dukungan dari mencarikan tempat Latihan, mengantarkan pulang pergi ke tempat Latihan dan juga menyiapkan bekal makanan yang cukup untuk memulihkan tenaga. Jarak tempat Latihan dari rumahku itu 1 jam 30 menit dan selalu diantar Mama dengan sepeda motor. Ini berlangsung sampai aku kelas 1 SMA dan aku ingat banget waktu masih SD biasanya pulang sekolah harus segera Latihan meskipun seringkali lelah, akibatnya sering ketiduran di motor dan Mama tidak dengan gampangnya menyerah untuk mengantar ke tempat Latihan. Dia ngikat aku dengan tali ke tubuhnya agar tidak terjatuh dan bisa tiba dengan selamat.
Tapi pasti kalian juga bisa ngebayangin nggak hanya antar dan menunggu Latihan aja, Mama juga nyiapin makanan. Olahraga ini tuh bikin lapar banget saat selesai Latihan dan pastinya Mama ngga mau anaknya kelaparan. Dia bahkan sampai menanyakan ke teman-temanku apa yang mereka makan agar dia juga bisa menyediakan variasi menu biar aku ngga bosan.
Banyak pihak yang telah membantu aku menjadi seorang atlet, mulai dari pelatih, federasi olah raga, dan pemerintah. Namun lepas dari semua itu peran Mama sangatlah penting mengantarku ke tempat di mana aku berada saat ini. Banyak yang aku ingin ceritakan lewat www.kachimeshi-indonesia.com sebuah website dari Ajinomoto Indonesia yang juga turut mendukung pencapaianku dengan memberikan dukungan seputaran penyediaan nutrisi seimbang yang menunjang Latihan. Di website ini kalian bisa membaca cerita-cerita seputaran gaya hidup bernutrisi seimbang dari Ajinomoto dari naras umber lain seperti Pelatih Renang Albert Sutanto dan Ahli Nutrisi Olah Raga, Emilia Achmadi.