Monosodium glutamat (MSG) atau micin yang dikenal masyarakat sebagai penyedap rasa masakan dan merupakan sumber rasa Umami telah digunakan selama lebih dari satu abad. Meskipun MSG dapat menambah kelezatan makanan, namun banyak mitos-mitos buruk seputar MSG lho.
Supaya tak salah menerima informasi buruk seputar penyedap rasa, mari simak mitos paling soal MSG beserta fakta seputar MSG yang wajib kalian tahu sebagai berikut:
MSG dianggap sebagai pemicu hipertensi
Selama ini, mengonsumsi MSG sering dianggap sebagai penyebab hipertensi. Padahal faktanya, MSG tidak memicu penyakit tersebut karena kandungan natriumnya hanya sepertiga dari kandungan natrium dalam garam dapur. Prof. Hardinsyah dari Departemen Gizi Masyarakat IPB menjelaskan, MSG dan garam dapur memang sama-sama mengandung sodium. Namun, dalam konsentrasi sama, jumlah sodium pada MSG lebih sedikit dibanding garam dapur. Pada MSG kandunganya hanya 12 persen sodium, sedangkan garam dapur mengandung 39 persen sodium.
MSG dianggap sebagai pemicu sakit kepala
Berdasarkan The International Classification of Headache Disorders 3rd edition pada tahun 2018, MSG sudah dikeluarkan dari Jurnal The International Classification of Headache sebagai penyebab sakit kepala atau migrain. ICHD telah menghapus MSG dari daftar ini berdasarkan bukti ilmiah.
MSG Menyebabkan Dampak Buruk Bagi Otak (Kebodohan)
Mitos yang satu ini sudah sangat melekat pada masyarakat, beberapa masyarakat menganggap MSG adalah pemicu menurunnya fungsi otak, terutama pada anak-anak. Padahal, hal tersebut tidak terbukti lho kebenarannya. Menurut laman International Glutamate Information Service, sejumlah penelitian justru menunjukkan bahwa MSG tidak memiliki efek negatif pada sistem saraf pusat otak. Dan juga Asam glutamat terbanyak ada di otak dan ini berperan penting dalam pembentukan memori dan daya ingat.
MSG Menyebabkan Kanker
Belum ada bukti ilmiah yang menyatakan MSG menyebabkan kanker. Berdasarkan penelitian Matsumoto et.al, 1977 penyebab kanker adalah makanan yang dibakar dengan suhu diatas 500◦C, makanan tersebut sudah bersifat karsinogenik. MSG ditambahkan ke masakan yang dimasak dengan suhu yang wajar tidak menyebabkan kanker.
Faktor Resiko kanker yaitu genetik, hormonal, kontaminasi, merokok, mengkonsumsi makanan tinggi garam dan lemak namun kurang serat Menurut Prof. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP Ketua Yayasan Kanker Indonesia menyatakan tidak ada kaitan antara MSG dengan penyakit kanker.
Untuk kamu pecinta micin yang ingin tahu lebih banyak lagi seputar MSG AJI-NO-MOTO, silakan klik di sini ya!