Surabaya, 13 April 2023 – Kesehatan lingkungan sekitar menjadi hal terpenting dari tahun ke tahun, karena kualitas hidup manusia sangat bergantung dari seberapa bersihnya ekosistem di sekitarnya. Jumlah sampah plastik yang dari tahun ke tahun kian menumpuk menjadi masalah yang harus dituntaskan berbagai pihak. Menyoroti masalah ini, setelah sebelumnya (Desember 2022) bekerjasama dengan Rekosistem dan Pemkot Surabaya untuk membangun fasilitas Waste Station, di bulan Ramadhan ini PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) bersama dengan Rekosistem dan pemerintah Kecamatan Benowo mengadakan acara lanjutan bertajuk “Ngabuburit Ramah Lingkungan Bersama Ajinomoto”.
Dalam kegiatan kali ini turut hadir Yudho Koesbandryo, Direktur – PT AJINOMOTO INDONESIA, yang menjelaskan perihal komitmen Ajinomoto dalam menjaga keasrian bumi pertiwi. “Menjalani usia yang lebih dari setengah abad PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) terus menguatkan komitmen untuk mendampingi masyarakat Indonesia dalam memberikan yang terbaik dengan terus berpegang teguh pada nilai Ajinomoto Shared Value (ASV) yang berfokus pada pilar: health and wellbeing, food resources, dan global sustainability. Melalui slogan global kami “Eat Well, Live Well”, Ajinomoto terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat Indonesia sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan. Citra sebagai perusahaan yang peduli akan masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia juga diproyeksikan melalui beberapa inisiatif yang dilakukan oleh Health Provider Ajinomoto yang merupakan sebutan untuk para karyawan Ajinomoto. Acara hari ini merupakan bentuk nyata partisipasi kami sebagai Health Provider dalam menjaga kelestarian bumi Indonesia”, ujar Yudho.
Sebagai salah satu bentuk kepedulian akan masalah sampah plastik yang jumlahnya setiap tahun kian bertambah, Ajinomoto Indonesia menghadirkan Ajinomoto paper packaging yang membantu mengurangi penggunaan bahan plastik untuk kemasannya hingga 30%. Inisitiatif tersebut juga diperkenalkan Hesty Sikadewi, Sauce & Seasoning Manager - PT AJINOMOTO INDONESIA kepada 400 masyarakat Benowo yang hadir di acara hari ini. “Menyoroti masalah sampah plastik, salah satu produk kami: MSG AJI-NO-MOTO® yang lekat dengan keseharian keluarga Indonesia, ikut berkontribusi mengatasi sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% (tiga puluh persen) penggunaan material plastik pada kemasan. Selain itu untuk produk Masako kami juga mengurangi material plastik pada header dan kemasan luar,” ujar Hesty.
Hari ini Rekosistem dan Ajinomoto juga membagikan informasi bagaimana sampah bukan hanya sebagai limbah atau barang buangan saja, tapi juga dapat dirubah menjadi barang yang mendatangkan “cuan”. Selain itu, Rekosistem juga memberikan informasi bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga melalui pengelolaan kompos yang mudah dipraktekan dalam keseharian. Menurut Joshua Valentino – COO & Co-Founder Rekosistem, persoalan sampah kemasan masih menjadi masalah pelik di Indonesia dan bahkan semakin bertambah, Rekosistem hadir untuk menerapkan ekosistem berkelanjutan melalui jasa pengelolaan sampah dengan berfokus pada pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah.
"Salah satu cara yang dilakukan oleh Rekosistem adalah dengan menyediakan akses daur ulang sampah dengan membangun waste station sehingga masyarakat dapat mendaur ulang sampah anorganik rumah tangganya dengan mudah. Masyarakat bisa melakukan penyetoran melalui aplikasi, dengan terlebih dahulu memilah, membersihkan, dan mengemas sampah daur ulangnya. Dengan melakukan penyetoran ini, masyarakat dapat dengan mudah ubah sampah jadi cuan," ungkap Joshua. “Selain sampah anorganik, saya yakin teman-teman dalam skala rumah tangga menghasilkan sampah organik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, kami juga ingin sharing praktik mengkompos sampah (organik) rumah tangga. Pastinya hal ini akan sangat bermanfaat bagi teman-teman semua,” lanjutnya.
“Kami berharap, langkah yang kami tempuh ini dapat menginspirasi dan memicu berbagai pihak untuk turut serta dalam pemeliharaan lingkungan sekitar. Langkah ini kami tempuh semata bukan hanya untuk kepentingan saat ini, tetapi juga demi kebahagiaan keluarga Indonesia di masa depan dan Indonesia yang lebih hijau”, tutup Yudho di akhir wawancara.